Berkeliling di Pekan Produk Kreatif Indonesia 2011 yang berlangsung di
di JCC Senayan 6-10 Juli yang baru lewat, memunculkan kembali rasa optimis akan
negeri ini. Kaum muda menunjukkan kreativitas mereka yang beragam, meyakinkan
masa depan negeri ini tak akan suram. Mereka membawa perubahan dan perubahan
sedang terjadi sekarang. Beberapa universitas atau kreatif muda profesional
bahkan sekolah kejuruan ikut serta dalam ajang ini. Antara yakin dan berharap
cemas kreativitas mereka juga merambah dalam wujud batik membawa @batikIDku
pada kekaguman akan corak batik indah dengan pewarna alam yang
digantung-gantung mencolok pada stan mereka. Ternyata stan ini milik SMKN 1
ROTA Bayat dari Klaten, Jawa Tengah.
Mereka menyediakan canting dan malamnya untuk pengunjung yang ingin
mencoba proses awal membatik. Setelah anak-anak SMKN 1 Bayat ini membuatkan pola
dengan pensil pada sehelai kecil kain, maka pengunjung dapat merasakan sendiri
melekatkan malam dengan canting pada kain berpola tersebut.
Pak Daliya, pengajar jurusan Kriya Tekstil SMKN 1 menceritakan
keberhasil sekolah ini pada ajang nasional yaitu Student Company Fair di
Plaza Semanggi 25-26 Juni 2010 sebagai ‘The Most Active and Best Performing
Student Company’ Student Company. Dengan nama perusahaan pelajar
SAKURA mereka membuktikan dapat menghasilkan keuntungan yang sehat juga
mendapatkan penghargaan atas pengelolaan hadiah uang yang mereka dapat
Namun tak hanya prestasi Student Company di ajang nasional
tetapi posisi terbaik ke-dua Internasional disabet juga oleh SMKN 1 Bayat ini
yang diwakili Ines Wardani dan tim kecilnya dalam kategori Company Fair di
FIE (El Foro Internacional De Emprendedores/ International Forum of
Entrepreneurs) Mei 2011 lalu di Cordoba, Argentina.
Prestasi gemilang di usia yang baru menginjak 2 tahun tak lepas dari
arsitek-arsitek hebat pendiri dan pengarah sekolah kejuruan ini. Didirikan atas
kerjasama Depdiknas, pemerintah setempat, ROTA (Reach Out To Asia),
Qatar Foundation dan Titian Foundation, memiliki visi ‘menjadi SMK bertaraf
internasional dan center of excellence dalam bidang batik dan keramik di
Indonesia . Jurusan Keramik dibina langsung oleh ahli keramik dari Jepang,
Profesor Kawasaki yang sangat tertarik metoda putar miring dalam pembuatan
keramik yang satu-satunya di dunia ini hanya ditemukan di Bayat, Klaten.
Sasaran Jurusan Kriya Tekstil sendiri adalah : membekali siswa
ketrampilan teknik dan pengetahuan seni tekstil berfokuskan pada seni batik dan
keramik.
Impian Pak Daliya untuk mendirikan Monumen Canting Terbesar yang
menaungi lab batik terbesar dan menjadi pusat riset batik dan keramik berskala
Internasional. Beliau menutup obrolan dengan filosofinya :
Dengan Ilmu hidup lebih mudah,
Dengan Seni hidup jadi indah,
Dengan Iman hidup akan terarah...